Penelitian menunjukkan bahwa pemahaman yang tidak memadai tentang penularan dan metode pencegahan HIV secara signifikan berkontribusi pada penyebaran virus yang terus berlanjut, terutama di kalangan anak muda dan populasi rentan. Studi menunjukkan bahwa intervensi pendidikan dapat mempengaruhi perubahan perilaku seksual, mengurangi praktik berisiko, dan mendorong pilihan kesehatan seksual yang lebih aman (Zyl-Cillié & Vries, 2024). Selain itu, terdapat disparitas pengetahuan di berbagai demografi, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, dan keyakinan budaya (Tenthani et al., 2023) (Misir, 2019).

Pengetahuan Dasar Terkait HIV-AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dua istilah yang sering kali digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda. Memahami perbedaan ini sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan infeksi HIV dan AIDS.

Peningkatan kesadaran berkorelasi dengan penurunan stigma dan perbaikan perilaku protektif, yang mendorong lingkungan yang mendukung bagi mereka yang terdampak (Antonelli et al., 2024). Program pendidikan terbukti efektif dalam mengubah perilaku seksual yang berisiko (Zyl-Cillié & Vries, 2024).

Pengertian HIV dan AIDS

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel CD4, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Ketika seseorang terinfeksi HIV, virus ini dapat bertahan dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, yaitu tahap akhir dari infeksi HIV yang ditandai dengan penurunan sistem kekebalan tubuh secara signifikan, sehingga penderita mudah terserang berbagai penyakit.

Cara Penularan HIV

HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, antara lain:

  • Hubungan seksual yang tidak terlindungi dengan orang yang terinfeksi.
  • Penggunaan jarum suntik atau alat medis yang terkontaminasi darah.
  • Transfusi darah dari donor yang terinfeksi.
  • Dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Sebaliknya, HIV tidak dapat menular melalui kontak sosial biasa seperti berpelukan, bersalaman, atau berbagi makanan13.

Gejala dan Diagnosis

Pada tahap awal infeksi HIV, banyak orang tidak menunjukkan gejala. Namun, setelah beberapa tahun, gejala seperti penurunan berat badan drastis, diare berkepanjangan, dan pembengkakan kelenjar getah bening dapat muncul. Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV, satu-satunya cara yang akurat adalah melalui tes darah23.**** Pencegahan dan PerawatanPencegahan infeksi HIV dapat dilakukan melalui:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Tidak berbagi jarum suntik.
  • Melakukan tes HIV secara rutin bagi mereka yang berisiko tinggi.

Saat ini, meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV atau AIDS, terapi antiretroviral (ARV) dapat membantu mengontrol virus dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Stigma dan Diskriminasi

Salah satu tantangan terbesar dalam penanggulangan HIV-AIDS adalah stigma dan diskriminasi terhadap penderita. Banyak orang masih memiliki pandangan negatif terhadap mereka yang terinfeksi HIV, yang dapat menghambat upaya pencegahan dan perawatan. Oleh karena itu, edukasi masyarakat sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi stigma.

Kesimpulannya, pengetahuan dasar tentang HIV-AIDS sangat penting untuk mencegah penularan dan mendukung mereka yang terinfeksi. Edukasi yang tepat dan sikap positif dari masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi penderita HIV-AIDS.

Referensi:

M., D., Zyl-Cillié., M., V., Vries. (2024). Understanding of HIV/AIDS and changes in sexual behavior. International journal of venereology sciences, doi: 10.33545/2664973x.2024.v1.i1a.1

Wezzie, Munthali, Tenthani., Fanuel, Kapute., U., Msiska. (2023). HIV&AIDS-Related Knowledge Among University Students: A Review. International journal of membrane science and technology, doi: 10.15379/ijmst.v10i2.2801

P., Antonelli., G., Salvatori., D., Giunti., L., Borrello., D., Dèttore. (2024). (149) Knowledge About HIV and Stigma Towards HIV-Positive People: A Study on the Italian Population. The Journal of Sexual Medicine, doi: 10.1093/jsxmed/qdae002.135

Prem, Misir. (2019). HIV/AIDS Knowledge. 87-136. doi: 10.1007/978-981-13-5989-7_4


Ajukan Konsultasi